You are currently viewing Yuk Ketahui Perbedaan UMK dan UMR Serta UMP yang Sering Disalahpahami

Yuk Ketahui Perbedaan UMK dan UMR Serta UMP yang Sering Disalahpahami

  • Post author:
  • Post category:Umum

Ketika membicarakan perihal gaji, istilah UMR, UMK, maupun UMP pasti sering sekali anda dengar. Bagi karyawan maupun para pencari kerja, istilah istilah ini penting untuk dipahami karena punya kaitan yang erat dengan sistem penggajian. Lantas, apa sebenarnya perbedaan UMK dan UMR serta UMP ? Yuk cari tahu melalui ulasan berikut.

Apa Itu UMR ?

Masyarakat secara umum lebih sering menggunakan istilah UMR ketimbang UMK dan UMP. Ketika anda mulai bekerja di perusahaan tertentu, pasti ada saja yang akan bertanya apakah gaji di sana UMR atau tidak. Jadi, UMR sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari Upah Minimum Regional.

Itu adalah upah minimum yang berlaku di tingkat provinsi, termasuk kabupaten atau kota di dalamnya. Dan upah minimum ialah standar minimum yang diberikan kepada pekerja, yang mana ketentuannya ditetapkan berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Ketentuan tersebut diturunkan melalui PP Nomor 35 tahun 2021, tentang Pengupahan.

Penetapan UMR digunakan sebagai acuan pendapatan buruh di wilayahnya. Sehingga perusahaan tidak boleh memberi upah di bawah nilai minimum tersebut. Apabila seorang karyawan menerima gaji yang kurang dari UMR, maka karyawan tersebut berhak untuk melapor ke Dinas Ketenagakerjaan.

Setiap tahunnya, UMR secara umum mengalami peningkatan yang dipicu beberapa faktor. Seperti kebutuhan hidup layak yang berdasarkan kebutuhan, kemampuan perkembangan, indeks harga konsumen, kondisi pasar, pendapatan per kapita, tingkat perekonomian, upah umum, hingga kelangsungan perusahaan.

Apa Itu UMK ?

Untuk mengetahui perbedaan UMK dan UMR, maka perlu dipahami pula apa itu UMK sendiri. UMK di sini merupakan upah minimum kabupaten/kota, yakni batas upah minimal yang dijadikan acuan dalam pengupahan per bulan di suatu kabupaten atau kota. Pasalnya istilah UMR kini sudah tidak digunakan lagi, meskipun masyarakat memang masih sering memakainya dalam pembicaraan sehari hari.

Sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 226 Th. 2000, UMK digunakan untuk menggantikan istilah UMR tingkat II. Penerapan UMK memperhatikan inflasi atau pertumbuhan ekonomi di sebuah kabupaten atau kota. Biasanya gubernur akan menetapkan UMK pada 30 November setiap tahunnya, kemudian per 1 Januari pada tahun selanjutnya mulai dilaksanakan.

Apa Itu UMP ?

Supaya tidak salah dalam menggunakan istilah UMR, UMK, dan UMP. Maka anda pun harus mengenal lebih jauh terkait UMP. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa istilah UMR kini sudah tidak lagi digunakan. Jika UMR tingkat II digantikan dengan UMK, maka UMR tingkat I selanjutnya diganti menggunakan istilah UMP.

UMP atau Upah Minimum Provinsi merupakan batas upah minimal yang ditetapkan suatu provinsi. Dimana UMP tersebut nantinya juga akan berlaku di setiap kabupaten atau kota yang tercakup dalam provinsi terkait. Besaran UMP ditetapkan sesuai standar setiap kabupaten atau kota, hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 3 Pasal 1 tentang Upah Minimum.

Itu karena kondisi ekonomi di suatu kabupaten atau kota pastinya berbeda beda antara satu dengan lainnya. Sehingga dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan UMP, yang nantinya akan berlaku di setiap kabupaten/kota yang tercakup. Umumnya, gubernur akan mengesahkan upah minimum provinsi ini pada 21 November setiap tahunnya. Kemudian di tahun selanjutnya akan diterapkan per 1 Januari.

Jadi, sudah jelas bukan penggunaan UMR, UMK, dan UMP ? Kesimpulannya, UMK dan UMP sama saja dengan UMR. Sebab istilah UMR tidak digunakan kembali, anda bisa memakai UMP untuk menggantikan UMR tingkat I, dan memakai UMK untuk menggantikan UMR tingkat II.